Travel Haji Plus Prima Saidah

Travel Haji Plus Prima Saidah


Gedung Twink Jl. Kap Tendean 82 Jakarta
Informasi: 0857 10 7874 93


Travel Umrah & Haji Khusus Prima Saidah adalah Perusahaan Biro Perjalanan Umroh & Haji Khusus yang berkantor pusat di Gedung Twink Jl Kapt. Tendean 82 Jakarta, Kami adalah penyelanggara umrah travel tour dan haji plus yang telah berpengalaman sejak 1999 dan memiliki cabang yang tersebar di 25 propinsi di seluruh Indonesia Ruang lingkup kegiatan usaha membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata Umroh, Umrah Plus dan Haji Khusus dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan untuk keperluan Umroh dan Haji. Kami akan melayani perjalanan ibadah anda sebaik-banya agar ibadah anda khusuk dengan biaya dan ongkos yang terjangkau. Luruskan niat, kuatkan tekad dan pastikan Anda bergabung dengan segenap jamaah.

Senin, 03 Oktober 2011

Prima Saidah meraih penghargaan travel dengan jumlah jamaah terbanyak selama 2011

Prima Saidah meraih penghargaan travel dengan jumlah jamaah terbanyak 
selama 2011.

Sedikit, Jemaah yang Jatuh Sakit

Sedikit, Jemaah yang Jatuh Sakit
Madinah(MCH)--Di antara sekian banyak jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Arab Saudi, mereka yang jatuh sakit masih sangat sedikit. Di Madinah, jemaah yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) setempat hanya dua orang. Sementara di BPHI Jeddah, tiga jemaah sempat mendapat perawatan sebentar. Ketiga jemaah asal Padang itu kemarin sudah diberangkatkan menuju Madinah.
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan PPIH Daerah Kerja (Daker) Madina dr Subagyo, dua jemaah haji yang menjalani opname di BPHI adalah Zaininah Nazar Tanjung (52) dan Jamanan Tanajah tanjung (69), yang keduanya asal Jambi serta merupakan ibu dan anak.
Zainina mengalami stroke ringan, sedangkan Jamanan mengalami kelelahan akibat perjalanan jauh. "Mulanya Jamanan yang sakit itu. Mungkin stres melihat ibunya sakit di embarkasi Batam menjelang keberangkatan, Minggu, Zaininah terserang stroke," kata Subagyo di BPHI Madinah, kemarin.
Meski sakit, Zaininah dan Jamanan tetap diberangkatkan ke Arab Saudi karena keduanya sudah masuk embarkasi. Kondisi keduanya di BPHI kini sudah membaik.
"Bu Jamanan sudah mau makan. Bahkan Bu Zaininah sudah bisa menggerakkan tangan kirinya yang terserang stroke," ujar Subagyo.
Kecuali Jamanan, kata Subagyo pula, Zaininah tidak mungkin dikembalikan ke rombongan kelompok terbang (kloter) bersangkutan karena sulit diharapkan benar-benar pulih. "Kalau dikembalikan, Bu Zaininah malah akan membebani kloter," ucapnya.
Meski begitu, Zaininah tetap bisa mengikuti prosesi haji. Subagyo menyebutkan, Zaininah akan diikutkan dalam prosesi itu melalui safari wukuf.
Sementara itu, Kasi Kesehatan PPIH Daker Jeddah Indra Katrianda menyeru jajaran dokter dan paramedik yang menjadi petugas haji di pesawat benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan jamaah. Dengan demikian, petugas kesehatan di bandara bisa segera melakukan tindakan yang diperlukan jika jamaah mengalami gangguan kesehatan. "Dari embarkasi sebenarnya status kesehatan jamaah telah terpantau. Jadi saat perjalanan bisa dilakukan observasi untuk dikabarkan kepada kami yang menyambut mereka di bandara," tuturnya.(Asep Yayat)

Pemondokan Calhaj di Mekkah Sesuai Standar

Pemondokan Calhaj di Mekkah Sesuai Standar
Mekkah(MCH)--Pemondokan yang akan digunakan jamaah calon haji Indonesia selama berada di Mekah, Arab Saudi, dipastikan sesuai standar minimal sehingga layak huni, kata Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat.

"Kami jamin semua pemondokan yang akan digunakan jamaah memenuhi standar minimal dan tidak ada yang mondok di tempat tidak layak," kata Arsyad di Mekah, Senin.

Menurut dia dirinya sudah memerintahkan seluruh kepala sektor di Mekah untuk segera menyelesaikan semua pemondokan, seperti dengan membersihkan kamar serta melengkapi segala kekurangan.

Dikatakannya, calon jamaah haji Indonesia direncanakan akan masuk di pemondokan di Mekkah pada 11 Oktober 2011 setelah sebelumnya mereka bermalam di Madinah.

"Kita tetapkan dua hari sebelum jamaah calon haji datang atau tanggal 9 Oktober, seluruh pemondokan sudah bersih dan dapat digunakan calhaj," katanya.

Untuk Mekah, katanya, telah disiapkan 316 pemondokan yang nanti dapat menampung 201 ribu orang.

Ia menjamin semua pemondokan sudah memiliki fasilitas minimal terpenuhi, yakni ada lift, dapur, kamar mandi, mesin pendingin udara serta air bersih.

"Kami menjamin tidak ada rumah yang tidak layak huni serta tidak memenuhi fasilitas minimal," kata Arsyad.

Meskipun demikian, tegasnya calon jamaah harus memahami bahwa setiap pemondokan berbeda satu dengan yang lain.

Misalnya, ada pemondokan yang satu kamar diisi tiga hingga empat orang, tapi ada juga satu kamar diisi 10 orang.

"Memang situasi pemondokan di Mekah berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu kami harap para jamaah bisa paham dan sabar," katanya mengingatkan.
Diingatkan pula bahwa dalam satu kelompok terbang tidak semuanya bisa ditampung dalam satu pemondokan dan dipisah menjadi dua pemondokan.(ahmad wijaya)

Jamaah Disarankan Siapkan Tenaga untuk Wukuf di Arafah

Jamaah Disarankan Siapkan Tenaga untuk Wukuf di Arafah
Jeddah (MCH)--Alhajju Arafah, haji adalah Arafah. Yang utama dalam pelaksanaan haji adalah wukuf di Arafah, siapkanlah tenaga untuk ibadah di Armina, karena kegiatan ibadah ini akan menyedot tenaga.

Saran ini disampaikan Kasi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah, Indra Matrianda, saat berbincang dengan wartawan di Kantor TUH, Senin (3/10/2011).
Kata Indra, kebanyakan jamaah haji terlalu bersemangat untuk melakukan ibadah umrah sampai berkali-kali. Sehingga menjelang puncak haji mereka mengalami kelelahan, padahal yang utama di dalam haji adalah umrah. Dia menyarankan agar jamaah tidak terlalu menghabiskan tenaga untuk ibadah yang bersifat sunnah dan ziarah. Ini demi kesehatan dan keselamatan jamaah haji.
Indra mengungkapkan, tingkat jamaah haji yang meninggal dunia saat Armina sangat tinggi. Karena kegiatan puncak haji ini akan menyedot tenaga dan cukup melelahkan, membutuhkan kondisi tubuh yang prima.
Tahun 2008 angka jamaah haji meninggal pra-Amina sebanyak 115 orang. Selama proses Armina 76 orang dan setelah Armina hingga kepulangan 225 orang.
Tahun 2009 jamaah haji meninggal pra-Amina sebanyak 112 orang. Selama proses Armina 38 orang, dan setelah Armina hingga kepulangan 162 orang.
Tahun 2010 angka jamaah haji meninggal pra-Amina sebanyak 109 orang. Selama proses Armina 59 orang, dan setelah Armina hingga kepulangan 247 orang.
Dia berharap pada tahun ini jumlah jamaah haji meninggal dunia bisa berkurang secara drastis. Tim kesehatan PPIH pun terus mengontrol kesehatan jamaah secara terus menerus, baik melalui tim kesehatan yang terdapat dalam kloter maupun yang non-kloter.
Disarankan kepada jamaah untuk tidak sungkan dan ragu untuk menemui tim kesehatan jika merasa tidak nyaman dan gangguan. Diharapkan, para jamaah haji bisa melaksanakan ibadah haji dengan sempurna dan kembali ke Tanah Air dengan selamat.(suwarno)

Rumah Sakit di Mekkah Siap Layani Jemaah Indonesia

Rumah Sakit di Mekkah Siap Layani Jemaah Indonesia
Mekkah(MCH)--Sejumlah rumah sakit yang ada di Mekah, Arab Saudi, siap menerima jamaah calon haji Indonesia yang sakit untuk diperiksa atau dirawat apabila sakit sehingga memerlukan pemeriksaan atau perawatan lebih mendalam.

"Setiap penyelenggaraan tahun haji kami selalu siap menerima pasien asal Indonesia apabila memang memerlukan pemeriksaan lebih rinci hingga sampai perawatan," kata Direktur Utama Rumah Sakit King Abdul Aziz Zahir Dr Kamal Kurdi kepada wartawan Indonesia di Mekah, Senin.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya menerima kunjungan Kepala Daerah Kerja Haji Indonesia wilayah Mekah Arsyad Hidayat beserta sejumlah dokter dan perawat Indonesia di rumah sakit tersebut.

Menurutnya, rumah sakit yang dipimpinnya merupakan salah satu yang terbesar di Mekah dan memiliki sejumlah peralatan pemeriksaan dan perawatan yang canggih.

Selain itu, kata Kamal, rumah sakit tersebut setidaknya memiliki 200 dokter umum dan spesialis, 500 perawat, serta 220 tempat tidur yang siap melayani masyarakat Indonesia yang memerlukan pemeriksaan.

"Bukan saja masyarakat Indonesia saja yang kita harus layani tapi juga dari berbagai negara lain," katanya menambahkan.

Sistem pelayanan yang diterapkan rumah sakit ini, katanya, sudah sangat baik dan memenuhi standar internasional dan lengkap sehingga apapun jenis penyakit yang dialami pasien, bisa seghera ditangani.

Arsyad Hidayat mengatakan, pemerintah Indonesia setiap tahunnya memang selalu mengadakan kerjasama dengan sejumlah rumah sakit di mekah dalam meningkatkan pelayanan bagi calon haji yang memerlukan pemeriksaan dan perawatan.

Dari tim Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) sendiri, katanya, sudah ada sejumlah dokter umum, dokter spesialis serta perawat yang didatangkan dari Indonesia untuk melayani jamaah haji.

"Dokter yang datang dari Indonesia diperuntukan untuk memberikan pemeriksaan awal tapi kalau memang ada yang harus dirawat tentunya harus dirujuk ke sejumlah rumah sakit setempat," kata Arsyad.

Menurutnya, selama ini jenis penyakit yang paling banyak menyerang jamaah calon haji Indonesia adalah jantung dan paru.

Untuk itu, dia menyarankan agar jamaah harus banyak minum air serta menggunakan masker terutama di luar ruangan.

Dikatakan pula pengalaman tahun-tahun yang lalu memang cukup banyak jamaah calon haji yang sakit dan mendapat perawatan karena memang sebagian besar memiliki usia yang sudah tua dan masuk alam kategori resiko tinggi (risti).

Dari hasil peninjauan ke sejumlah rumah akit yang akan menjadi rujukan jamaah asal Indonesia, dia mengatakan pada umumnya sudah siap menerima pemeriksaan dan perawatan.(ahmad wijaya)

Gunakan Madinah, Tempat Recovery Kesehatan Jemaah

Gunakan Madinah, Tempat Recovery Kesehatan Jemaah
Madinah (MCH)--Para jemaah haji Indonesia gelombang I diharapkan bisa memanfaatkan lama tinggal 8-9 hari di Madinah dengan menjaga kesehatan sebaik-baiknya. Jemaah sebisa mungkin berada dalam kondisi fit saat memulai ibadah haji di Mekkah nanti.
"Jamaah jangan asal menggebu-gebu dengan banyak aktifitas ibadah di Madinah, tapi harus perhitungan juga, karena target sebenarnya adalah di Arafah nanti," kata Kepala Seksi Kesehatan Haji Daerah Kerja Madinah, Subagyo di Gedung Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Madinah, Arab Saudi, Senin (3/10).
Subagyo menyadari bahwa para jemaah haji, apalagi dari embarkasi wilayah timur Indonesia, sudah kelelahan dari tanah air. Untuk itu, para jemaah haji sebaiknya memanfaatkan waktu di Madinah dengan beribadah dan beristirahat.
"Jadikanlah Madinah sebagai tempat untuk recovery diri," kata Subagyo.
Kloter 3 yang membawa jemaah haji asal Ciamis dari embarkasi JKS (Jabar) tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah pukul 13.30 WAS, dengan 447 jemaah. Mereka berangkat pukul 07.30 WIB dengan pesawat Saudi.
Salah seorang jemaah kloter 3, Yanyan Muhammad Sopyan, menyatakan syukur bisa mendarat selamat di Madinah. Ia berharap seluruh keluarga di tanah air tidak perlu khawatir selama jemaah di Tanah suci.
"Saya mewakili kloter 3 meminta keluarga di rumah dan warga Ciamis tidak perlu khawatir, semua jemaah sehat walafiat," kata Yanyan.(suhirlan)